Friday, December 30, 2011

Latar Belakang


Sebagian besar siswa Sekolah Menengah Atas  berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya di jenjang perguruan tinggi.  Oleh karena itu diperlukan adanya tujuan atau sekedar bayangan jurusan apa yang harus diambil di perguruan tinggi. Namun dewasa ini, memilih jurusan sebagai fokus untuk di perguruan tinggi merupakan hal yang sulit bagi siswa SMA khususnya untuk kelas XII. Hal ini dirasa sangat sulit karena kebanyakan dari siswa SMA tersebut belum mengetahui secara pasti minat dan bakat dirinya sendiri,kekurangan informasi terkait dengan pendidikan di perguruan tinggi dan banyaknya jumlah jurusan-jurusan yang bermunculan di perguruan tinggi.
Penyebab utama para siswa SMA sulit menentukan pilihan jurusannya di perguruan tinggi adalah kurangnya pengetahuan akan minat dan bakat pada dirinya. Siswa SMA yang kebingungan akan jurusan apa yang akan mereka pilih cenderung akan menuruti apa kemauan orang tua yang kebanyakan mendominasi pilihan jurusan anaknya di perguruan tinggi. Selain itu, siswa SMA yang sulit menentukan pilihan jurusan perguruan tinggi akan cenderung mudah terpengaruh teman-temannya dan akhirnya memutuskan memilih jurusan perguruan tinggi hanya karena ikut-ikutan dan bukan dari pertimbangan-pertimbangan bakat dan minat. Mengambil keputusan yang salah seperti itulah yang akan mengakibatkan dampak yang fatal kelak saat masuk dunia perkuliahan, karena dengan ketidakmampuannya tersebut bisa saja menimbulkan kemampuan akademik siswa tersebut tidak berkembang, malas belajar sehingga prestasi menurun, berhenti berkuliah atau drop out yang sangat merugikan bagi dirinya sendiri.
Untuk mengatasi permasalahan memilih jurusan di perguruan tinggi, seorang siswa dapat melakukan tes psikologi yang terkait minat dan bakat. Secara umum hasil studi itu menunjukkan bahwa kecocokan minat dan bakat dengan jurusan kuliah yang diambil dapat membuat siswa mencapai keberhasilan di jenjang perguruan tinggi kelak. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan melihat nilai rapor keseluruhan setiap mata pelajaran, apabila ada nilai di tiap mata pelajaran yang selalu tinggi dan konsisten kemungkinan itu adalah pelajaran yang disukainya.
Penggabungan antara dua cara untuk memilih jurusan perguruan tinggi tersebut dirasa merupakan solusi terbaik ketika siswa akan memilih jurusan di perguruan tinggi. Hasil tes psikologi yang sering dinilai bergantung pada kondisi siswa dapat diminimalisir dengan adanya data dari nilai-nilai akademis siswa tersebut sehingga hasil lebih konkrit.

No comments:

Post a Comment