Sebagian besar siswa Sekolah Menengah Atas berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya
di jenjang perguruan tinggi. Oleh karena
itu diperlukan adanya tujuan atau sekedar bayangan jurusan apa yang harus
diambil di perguruan tinggi. Namun dewasa ini, memilih jurusan sebagai fokus
untuk di perguruan tinggi merupakan hal yang sulit bagi siswa SMA khususnya
untuk kelas XII. Hal ini dirasa sangat sulit karena kebanyakan dari siswa SMA
tersebut belum mengetahui secara pasti minat dan bakat dirinya sendiri,kekurangan
informasi terkait dengan pendidikan di perguruan tinggi dan banyaknya jumlah
jurusan-jurusan yang bermunculan di perguruan tinggi.
Penyebab utama para siswa SMA sulit menentukan pilihan
jurusannya di perguruan tinggi adalah kurangnya pengetahuan akan minat dan
bakat pada dirinya. Siswa SMA yang kebingungan akan jurusan apa yang akan
mereka pilih cenderung akan menuruti apa kemauan orang tua yang kebanyakan mendominasi
pilihan jurusan anaknya di perguruan tinggi. Selain itu, siswa SMA yang sulit
menentukan pilihan jurusan perguruan tinggi akan cenderung mudah terpengaruh
teman-temannya dan akhirnya memutuskan memilih jurusan perguruan tinggi hanya
karena ikut-ikutan dan bukan dari pertimbangan-pertimbangan bakat dan minat. Mengambil
keputusan yang salah seperti itulah yang akan mengakibatkan dampak yang fatal
kelak saat masuk dunia perkuliahan, karena dengan ketidakmampuannya tersebut
bisa saja menimbulkan kemampuan akademik siswa tersebut tidak berkembang, malas
belajar sehingga prestasi menurun, berhenti berkuliah atau drop out yang sangat merugikan bagi dirinya sendiri.
Untuk mengatasi permasalahan memilih jurusan di
perguruan tinggi, seorang siswa dapat melakukan tes psikologi yang terkait
minat dan bakat. Secara umum hasil studi itu menunjukkan bahwa kecocokan minat
dan bakat dengan jurusan kuliah yang diambil dapat membuat siswa mencapai
keberhasilan di jenjang perguruan tinggi kelak. Cara lain yang dapat dilakukan
adalah dengan melihat nilai rapor keseluruhan setiap mata pelajaran, apabila
ada nilai di tiap mata pelajaran yang selalu tinggi dan konsisten kemungkinan
itu adalah pelajaran yang disukainya.
Penggabungan antara dua cara untuk memilih jurusan
perguruan tinggi tersebut dirasa merupakan solusi terbaik ketika siswa akan
memilih jurusan di perguruan tinggi. Hasil tes psikologi yang sering dinilai
bergantung pada kondisi siswa dapat diminimalisir dengan adanya data dari
nilai-nilai akademis siswa tersebut sehingga hasil lebih konkrit.